Tuesday, October 14, 2008

Puteriku Solehah


Puteriku solehah,

Aku ingin sekali bertanya kepada hati-hati kalian, apakah yang kalian inginkan sekarang? Apakah yang jiwa lembut kalian harapkan dari kehidupan ini? Setulus hati halus, puteriku, soalkanlah pada diri kalian, apakah yang benar-benar kamu citakan?

Sekarang aku menyeru pula, bayangkanlah apa yang kenalan kalian mahukan? Apakah yang tergambar dari bibit hidup mereka yang kamu kenali? Sesungguhnya apa yang aku lihat adalah sesuatu yang menyayat hatiku. Apa yang aku pandang dari sekejap waktuku terhadap golongan puteri islam jauh dari impian yang aku impikan. Aku memerhatikan mereka sibuk dengan majalah dan terbitan-terbitan yang demi Allah, jauh dari keluhuran fitrah manusia apatah lagi dari ketetapan Allah. Aku sedih melihat mereka yang merelakan diri mereka menghadapi penyeksaan jiwa dan jasad. Sekerap keluaran majalah-majalah itu, sekerap itu pulalah mereka menyeksa diri mereka untuk merubah jatidiri sehingga hilang erti keteguhan pendirian pada diri mereka. Akhirnya mereka terjelepuk dalam kebodohan diri sendiri, terperangkap dalam sarang kapitalis. Sungguh benarlah sabda Rasulullah s.a.w.

"Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (cara dan tradisi) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta. Sampai-sampai, andaikata mereka masuk ke lubang biawak sekalipun kalian masih mengikuti mereka… "
(Hadis Dari Abu Sa’id al-Khudri, Muttafaq Alaih.)

Inilah gambaran seksaan yang mereka hadapi. Lubang biawak yang menggambarkan bau menyengat, kegelapan dan kesempitan. Apakah puteri-puteri sekalian tidak bersedih hati dengan keadaan mereka ini? Apakah kalian senang hati melihat mereka diperalat sebegitu?
Apakah kesibukan remaja kita sebenarnya saat ini wahai puteriku?!

Jujurlah dengan mereka bahawa kalian memerhatikan mereka berdendang dengan lagu-lagu yang hanya membawa tema-tema berlandaskan kelemahan jiwa tunduk kepada nafsu. Rasa cinta yang digembar-gemburkan, diadun dalam prosa-prosa bunga dan madu hanyalah khayalan yang menerjah pintu taqwa mereka, menerajang kewarasan dan fitrah mereka jauh dari jiwa. Wahai puteriku, tidakkah kamu melihat bahawa hal ini semakin lama semakin rumit? Musuh-musuh islam berusaha mengumumkan dan membentuk suatu kaedah dalam kehidupan berperasaan dan beremosi, sehingga hampir-hampir syariat Allah menjadi permainan?! Allahuakbar!

Wahai puteriku..

Duduk sajakah kita membiar pengumuman itu berlaku hingga usaha islah dan da’wah kepada aqidah yang benar menjadi rumit dan tegar? Apakah jiwa-jiwa sensitif kamu sudah menjadi keras dek belenggu masyarakat hedonis ini? Puteriku, engkaulah harapan buat mereka. Engkaulah harapan bagi ummat ini. Jangan sekali kalian berpaling dari hakikat ini. Sekali-kali jangan !

Puteriku solehah,

Apakah yang menjadi kesibukan sebenar puteri-puteri kita? Tidak pernah aku melihat kegusaran yang dihadapi ibu bapa sekarang akibat puteri-puteri mereka yang terikat dengan sinetron dan rancangan realiti yang terlalu banyak. Tidakkah kalian semua melihat mereka terbantut dari pertumbuhan pemikirannya, ilmu pengetahuannya, jatidirinya? Apatah lagi jika disukat rasa simpatinya pada masyarakat dan ummat yang semakin mati ini. Bisa sahaja air mata mengalir kerana geram dan sedihnya melihat mereka memperlakukan diri mereka sebegitu, membiarkan generasi mendatang…Puteriku, hendaklah kalian teguh dalam islam dan tuntutannya, ingatlah bahawa kalian adalah pencetak generasi, penggerak umat. Tugas kalian yang terutama adalah ini. Maka bersiaplah untuk bergandingan dengan kaum adam demi menjadi khalifah yang mentadbir bumi dengan syariat Allah s.w.t.

Apakah dalam diri puteri-puteriku solehah sama seperti apa yang aku lihat? Apakah harapan kaum adam yang inginkan agama Allah ini tertegak dengan kalian sebagai pembentuk generasi hanyalah angan-angan? Ataukah kalian punya jatidiri yang berbeza? Ya Allah, teguhkanlah puteri-puteri solehah ini dalam iman dan islam. Dan kurniakanlah mereka kekuatan untuk teguh membawa da’wah islam ya Allah.

sumber: http://penapistola.wordpress.com/.

No comments: